Selasa, 23 Maret 2010

RABU 24 Maret 2010 - HAL PENDIDIKAN

35 Peserta Belum Ikut UN

PANGKALAN BALAI - Peserta yang belum mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat pada hari pertama di lima sub rayon se-Kabupaten Banyuasin tercatat 35 peserta. Demikian hasil rekapitulasi dari Seksi Kurikulum Bidang Pendidikan Lanjutan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin
  Paling banyak dari sub rayon satu sejumlah 26 orang, rayon dua 3 orang dan rayon tiga enam 6 orang. Sedangkan rayon empat dan lima hingga kemarin belum terekapitulasi. Bagi peserta yang belum mengikuti UN dapat menyusul pada tanggal 29 Maret nanti.
Keterangan diperoleh dari Kasi Kurikulum, Drs Anwar Umar mengatakan, berdasarkan keterangan dari berbagai kepala sekolah lanjutan, peserta yang berhalangan ikut UN, ada yang sakit, ada tanpa keterangan dan ada memang pada awal tahun pelajaran mengundurkan diri dari sekolah.
  Bagi peserta dinyatakan sakit, nantinya pihak sekolah meminta surat keterangan  dari dokter. Setelah ada surat keterangan dari dokter, mereka diizinkan untuk mengikuti UN ulangan di tempat yang nantinya di sediakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin.
  Dia menjelaskan, pada pelaksanaan UN hari pertama dan kedua di beberapa sub rayon di Kabupaten Banyuasin berjalan cukup lancar tanpa kendala berarti. Hal  tersebut terbukti setelah dilakukan pemantau dari berbagai unsur baik lembaga formal maupun independen, termasuk bupati serta DPRD Kabupaten.
  ‘’Saat kita bersama lembaga legislatif memantau UN di beberapa sekolah di sini, tidak ditemukan kecurangan dalam bentuk apapun. Semuanya berjalan tertib. Baik pada hari pertama maupun kedua. Di Kabupaten Banyuasin pesertanya tidak bernai melakukan kecurangan, karena pengawasan ketat,” katanya pada Harian Banyuasin, kemarin.(muk)      
 

RABU 24 Maret 2010 - HAL SEPUTAR SUMSEL

Tahun Ini, Tambah 5 Lumbung Desa

PALEMBANG - Tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan membangun lima fisik bangunan untuk lumbung pangan desa. Sementara ini beberapa lumbung desa masih menggunakan lahan milik masyarakat sebagai lumbung pangan desa.
Menurut Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Atika saat ini Pemprov Sumsel baru memiliki 76 bangunan fisik lumbung desa yang tersebar di 15 kabupaten kota. Lumbung desa ini merupakan wadah bagi pemerintah untuk menyimpan beras atau gabah yang dibeli dari petani.
“Tujuannya agar harga jual beras atau gabah milik petani tidak terlalu turun, terutama saat panen raya. Satu lumbung desa itu bisa dikelola oleh kelompok tani dengan anggota 20-30 orang petani,” katanya baru-baru ini. Dengan bertambahnya banguan fisik itu kelak akan membuat efisien lahan untuk para petani.
Jika lahan petani yang menjadi lumbung desa itu sudah dipindahkan ke bangunan yang baru, lahan tersebut akan dikembalikan kepada masyarakat dan bisa saja masyarakat menggarap untuk tanaman pangan.
Dari 76 bangunan fisik yang ada, ia menyebutkan 10 unit diantaranya merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Sebanyak 66 lainnya milik Pemprov Sumsel. Pembangunan lumbung desa baru kelak akan ditempatkan di atas lahan seluas 5m x 5m di atas tanah milik Pemprov atau tanah masyrakat yang sudah dihibahkan.
“Ini penting mengingat lumbung desa cukup penting untuk pengadaan stok pangan. Sehingga persediaan pangan untuk masyarakat Sumsel akan tercukupi,” katanya. Di Sumsel sendiri ada cadangan beras sebanyak 130 ton dan 418,465 gabah yang tersebar di 11 kabupaten/kota.
Tahun ini, kata dia, Pemprov Sumsel juga memberikan bantuan besar sebanyak tiga ton kepada setiap kelompok tani atau total bantuan sebanyak 60 ton. Jumlah itu akan menambah cadangan beras Sumsel di masa datang.
“Cadangan beras yang ada di lumbung desa kita dipergunakan untuk membantu korban bencana alam. Dengan mengikuti prosedur yang ada, kabupaten kota yang terkena bencana dan kekurangan pangan dapat mengajukan permohonan ke badan ketahanan pangan yang ditandatangani oleh bupati/walikota setempat,” kata Atika. (mg15/jpnn)

RABU 24 Maret 2010 - HAL NASIONAL

Anggota BPK Kembalikan Uang Suap

JAKARTA - Kasus dugaan suap dalam pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai deputi gubernur senior Bank Indonesia (BI) pada 2004 ikut menyeret mantan anggota DPR Tengku Muhammad Nurlif. Namun, mantan politisi dari Partai Golkar yang kini menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaku telah mengembalikan uang suap tersebut.
Menurut Nurlif, uang Rp 550 juta yang diduga berasal dari suap kasus itu sudah dikembalikannya sekitar empat bulan lalu. “Saya lupa tanggalnya. Tapi, yang jelas, sudah saya kembalikan,” ujarnya setelah pembukaan pertemuan BPK sedunia di Jakarta kemarin (23/3).
Sebelumnya, Nurlif menuturkan bahwa dirinya menerima 11 cek perjalanan senilai total Rp 550 juta dari Hamka Yandhu, rekannya sesama anggota DPR saat itu. Ketika itu, Nurlif meminta bantuan Hamka karena dirinya sedang dibelit kesulitan keuangan. “Jadi, (uang) itu bantuan sebagai teman,” katanya.
Nurlif menyatakan mengembalikan uang tersebut setelah dirinya diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan mengembalikan uang itu, lanjut dia, dirinya sudah tidak lagi dipanggil KPK. “Saya juga sudah jelaskan di pengadilan. Jadi, sudah clear,” terangnya.
Meski demikian, lanjut Nurlif, dirinya siap jika kembali dipanggil untuk memberikan keterangan tambahan terkait kasus dugaan suap yang menyeret belasan politisi Senayan tersebut. “Sebagai warga negara, saya siap (jika dipanggil lagi untuk dimintai keterangan),” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, KPK tengah mengusut dugaan penyuapan saat proses pemilihan deputi gubernur senior BI. Dugaan penyuapan tersebut diungkapkan oleh Agus Condro, mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP). Agus mengaku menerima cek perjalanan Rp 500 juta dari Miranda melalui Dudhie Makmun setelah Miranda terpilih sebagai deputi gubernur senior BI. (owi/dwi)

RABU 24 Maret 2010 - HAL OLAHRAGA

Derby Betung di Semifinal

PANGKALAN BALAI - Babak semifinal turnamen sepak bola Karang Taruna (KT) Kabupaten Banyuasin Cup 2010 yang akan berlangsung di lapangan Munai Serumpun Pangkalan Balai, sore ini, mempertemukan dua tim asal kota Betung yakni PSP Betung melawan Betung FC.
        Derby dua tim asal Kota Betung ini sangat ditunggu dan dinanti para penggila bola di daratan Bumi Sedulang Setudung. Pasalnya, kedua tim yang diunggulkan merebut trofi Wakil Bupati Banyuasin Drs HA Rachman Hasan sudah harus bentrok untuk merebut satu tempat di final, Senin (29/3) mendatang.
        Untuk diketahui, PSP Betung menjadi juara Grup B setelah menghentikan perlawanan PS Lubuk Rengas dengan skor meyakinkan lima gol tanpa balas. Sementara, Betung FC melangkah ke semifinal sebagai runner up Grup A. Di pertandingan terakhir, Betung FC menaklukkan PS Sidang Mas dengan skor 4-1.
Berbagai kalangan penggemar bola memprediksi pertandingan akan berlangsung menarik dan ngotot. Pasalnya, kedua tim akan saling bunuh untuk menjejakan kaki di final.
        Sulit memang untuk memprediksi siapa yang bakal memenangkan derby Betung ini. Namun, berdasarkan head to head di empat laga babak sepuluh besar yang sudah dilakoni, PSP Betung sedikit diunggulkan. Dari empat laga, PSP Betung memang 2 kali dan 2 kali seri. Dengan jumlah gol yang berhasil mereka lesakkan 10, dan hanya kemasukkan 1. Sedangkan Betung FC, dari empat laga yang mereka lakoni di babak sepuluh besar, hanya menang 1 kali, seri 2 kali dan kalah 1 kali. Mereka memasukkan 9 gol dan kebobolan 8 gol.
        Melihat statistik itu, di atas kertas PSP Betung lebih unggul. Baik dalam produktifitas gol maupun pertahanan. Namun, yang namanya sepak bola sulit ditebak, sebab keduanya memiliki motivasi untuk memang dan menjadi kampiun dalam turnamen ini. Dan siapa yang bakal menjadi pemenang, saksikan saja pertandingannya sore ini.(iko)

RABU 24 Maret 2010 - HAL ISL

Sriwijaya FC v Becamex Binh Duong

Demi Indonesia!

PALEMBANG - Tidak hanya membawa nama tim, kiprah Sriwijaya FC di pentas AFC Cup juga diharapkan mampu menangkat pamor Indonesia dipentas sepakbola benua Asia. Lantaran, NKRI saat ini menggantungkan diri kepada Laskar Wong Kito untuk mengangkat harkat sepakbola Indonesia dimata dunia.
Hal itu disadari Laskar Wong Kito yang akan bertarung menghadapi tim raksasa asal Vietnam Becamex Binh Duong. Kemenangan akan menjaga kans tim asal Sumsel  ini untuk lolos dari fase grup. Maka, tidak ada kata lain bagi Sriwijaya FC untuk memenangkan pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, sore ini.
H Hendri Zainuddin, selaku manajer mengatakan timya akan melumat Binh Duong untuk mengembalikan pamor klub Indonesia yang terseok-seok dipentas sepakbola Asia.
 ’’Kita sadar, bahwa Sriwijaya FC adalah tim yang paling diharapkan mampu membawa nama harum Indonesia di pentas Asia. Persipura, Persiwa dan bahkan timnas masuk kategori gagal untuk mengatasnamakan sepakbola Indonesia sendiri. Maka kita tidak ingin Sriwijaya FC menjadi tambahan mimpi buruk dalam kurun waktu 1 dekade,” ujar Hendri.
Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin ini mengatakan, Sriwijaya FC siap menjadi kuda hitam di AFC Cup. Meski laga AFC Cup sendiri baru masuk ke jajaran penyisihan grup. ‘’Kita tidak ingin hanya berpartisipasi saja di kompetisi ini, kita ingin menjadi tim legenda yang bisa menembus babak 4 besar, dan kalau bisa menjuarainya,” tambah Hendri.
Meski harus menghadapi Binh Duong yang punya tradisi cukup bagus di ajang ini. Hendri berkeyakinna spirit yang dimiliki Laskar Wong Kito bisa menaklukkan tim runner up V-League musim lalu tersebut.
‘’Tiga kemenangan terakhir di kandang sendiri akan menjadi rekomendasi penting untuk menghadapi Binh Duong. Pemain sudah siap tampil dan mengamankan poin penuh di kandang sendiri,” tambah Hendri.
Mengalahkan Binh Duong bukanlah perkara gampang, itu diakui sendiri oleh mentor Sriwijaya FC Rahmad Darmawan (RD). Kekuatan yang dimiliki Binh Duong dengan gaya permainan keras seperti PSMS Medan bisa menjadi mimpi buruk untuk Charis cs.
Selain itu, pilar yang dimiliki Binh Duong juga sangat mumpuni. Kualitas pemain asing mereka tidak perlu diragukan lagi. 3 Pemain asing yang didaftarkan ke AFC Cup seperti Bidu, Philani (striker) dan Egbo (defender) dinilai RD adalah pemain yang berkualitas. Belum lagi, pemain naturalisasi Huynh Alves Kesley yang menjadi roh permainan di Binh Duong.
Secara materi Binh Doung FC memiliki pemain-pemain berkualitas. Tim ini belum sekalipun kebobolan dalam dua laga terakhir. Selain itu memiliki reputasi tokcer di ajang Asian Football Confederation (AFC) Cup. Tim asuhan Mai Duc Chung ini mampu masuk Semifinal musim 2009. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk tim Asia Tenggara bersama tim asal Thailang seperti Bec Tero Sasana yang pernah masuk semifinal LCA beberapa tahun lalu.
”Tim ini memiliki reputasi bagus karena masuk semifinal tahun lalu, sebuah pencapaian luar biasa bagi tim Asia Tenggara,” kata RD.
Artinya tim ini memiliki reputasi dan mental serta tradisi yang bagus di ajang AFC. Dengan kekuatan merata dan permain kolektiv, Binh Duong bisa saja menjadi batu sandungan bagi Laskar Wong Kito yang hendak meraih babak 16 besar.
“Makanya kita tidak boleh lengah. Penting sekali menjaga konsistensi permainan. Saya tahu banyak pemain yang mangalami kelelahan karena panjangnya kompetisi. Namun, penting bagi saya mengatasinya dan inilah tantangannya. Selalu ada rotasi yang saya lakukan dalam setiap pertandingan kita,” pungkasnya. (fan)
 

RABU 24 Maret 2010 - HAL KASUS

Polisi Bongkar Perdagangan Wanita

PALEMBANG – Perdagangan wanita (human trafficking) berhasil digagalkan Tim Reskrim Polsekta Seberang Ulu (SU) I Palembang. Tiga wanita asal Sukabumi Jawa Barat yang menjadi korban berhasil diselamatkan. Sementara, satu pelaku ditangkap.
Tersangka diketahui bernama Hendra (36), karyawan salah satu loket bus di terminal Karyajaya Palembang, warga Jalan Faqih Usman, Lorong Sei Goren II, Kelurahan 1 Ulu. Sedangkan, ketiga korbannya masing-masing berinisial Id (33), warga Jalan Ciawel, Gang Adoa, Kampung Salawi, Kecamatan Cisaat, Sukabumi; Ren (20), warga Perum Sindang Palay, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi; dan Fik (19), warga Jalan Pelabuhan II, Gang Warudoyong, Sukabumi.
Terbongkarnya human trafficking itu berawal dari ditangkapnya Hendra, kemarin, sekitar pukul 12.00 WIB. Hendra dibekuk saat menjaga loket di Terminal Karyajaya Palembang.
Penangkapan itu sendiri bermula dari laporan Id, yang mengaku dua temannya berinisial Ren dan Fik, disekap oleh para pelaku tak dikenal, sejak Senin (22/03), mulai pukul 06.00 WIB, di salah satu penginapan di Terminal Karyajaya.
Setelah diselidiki, rupanya ketiganya ini merupakan korban perdagang perempuan yang sempat dijual disalah satu kafe di eks lokalisasi Teratai Putih atau Kampung Baru Palembang. Nah, ketika akan kabur atau kembali ke Sukabumi, keduanya disekap oleh para pelaku di kamar penginapan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Reskrim Polsekta SU I dipimpin AKP Djoko Julianto SIk dan Iptu Nanang Supriyatna SH, langsung bertindak cepat. Polisi dari Polsekta SU I bekerjasama dengan Polsekta Kertapati dipimpin AKP Rudi SH dan Aiptu Susilo, melakukan penggerebekan di penginapan tempat ketiga korban disekap.
Alhasil dua teman Id yakni Ren dan Fik berhasil diselamatkan dari dalam penginapan tersebut. Namun, para pelakunya sendiri belum berhasil ditangkap karena keburu kabur dari lokasi kejadian.
Hanya saja, saat itu, polisi mengamankan saksi Saryono, yang kebetulan berada di depan penginapan. Selanjutnya, ketiga korban dan saksi Saryono diamankan di Mapolsekta SU I untuk dimintai keterangannya. Dari keterangan ketiga korban dan saksi, polisi mendapatkan identitas para tersangka, yakni Hendra dan dua temannya berinisial Le dan Fe (masih buron).
Mendapat identitas itu, polisi langsung melakukan pengejaran. Hendra dapat dibekuk saat menjaga loket, sementara dua temannya masih dinyatakan buron.
Di hadapan polisi, Hendra mengelak dikatakan menyekap para korban. ‘’Aku memang sempat make Id itu, tapi idak makso, bahkan aku bayar, kareno mereka butuh ongkos balek ke Sukabumi,” elak Hendra.
Dijelaskan Hendra, pagi kejadian itu, dia masih berada di rumah lalu ditelepon oleh temannya Le. ‘’Terus kami ke penginapan. Waktu aku ajak berhubungan badan, Fik idak galak. Aku nemui Id yang lagi samo Le. Laju aku nimpoi Id, yang sudah dipake oleh Le. Tapi kami bayar, Pak. Kalo Hp Fik itu memang tetinggal di lokasi, bukan kami sita,” katanya.
Sementara, Id mengakui disekap dan disetubuhi para tersangka. ‘’Saya sudah dua minggu di Palembang dipekerjakan oleh Mami Han (DPO) di Kampung Baru, untuk melayani laki-laki hidung belang. Saya dibohongi, karena janji Mami Han saya digaji Rp5 juta per bulan, terus tak ada melayani laki-laki seperti itu dan hanya melayani minum saja. Sampai di Kampung Baru, saya disuruh layani laki-laki dengan bayaran Rp150 ribu satu laki-laki, dimana saya harus sewa kamar Rp30 ribu dan Rp120 ribu untuk saya,” terang janda lima anak ini.
Diterangkan Id, mereka bertiga kabur dari Kampung Baru, Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIB. ‘’Kami kabur saat anak buah mami lagi tidur usai mabok. Dengan menumpang ojek, kami bertiga ke Terminal Karyajaya. Karena tak punya uang, Hp kami disita oleh Le. Terus, kami disuruh ke penginapan, dengan kamar satu-satu. Disana, kami dipaksa melayani nafsu Hendra, Le dan Fe, tanpa bayaran, karena dipaksa dan diancam,” katanya.
Ditambahkan Id, kalau hari itu dirinya sempat melayani tersangka Le dan Hendra. ‘’Saya berhasil kabur, saat para tersangka ini keluar penginapan. Terus, dengan minta tolong ojek diantar ke kantor polisi (Polsekta SU I). saya lapor, karena dua teman saya tak bisa diajak pergi, sebab kamar penginapan mereka dikunci oleh para tersangka atau disekap,” tambah anak ke delapan dari sepuluh bersaudara ini.
Sedangkan, korban Ren dan Fik, mengaku ke Palembang dan dipekerjakan di Kampung Baru setelah diajak oleh pelaku Wa (DPO). ‘’Saya kenal dengan Wa dari teman kami Fitri, yang memang sudah kerja di Palembang. Tapi, Wa dan Fitri bilang di Palembang hanya layani minum, tidak layani laki-laki tidur. Nyatanya, kami disuruh layani seperti itu. Terus, kami diajak Wa, melalui perantara Ema dan kami dibayar Rp1,5 juta,” jelas keduanya.
Di Palembang, sambung keduanya, mereka sudah empat hari di kafe yang ada di Kampung Baru. ‘’Di kafe, Ren sempat melayani laki-laki hidung belang, sementara Fik tidak mau melayani dan menangis setiap disuruh layani laki-laki. Kami tak tahan, karena dibohongi, hingga kami kabur dari kafe. Enggak tahunya, kami malah disekap dan diperkosa oleh para lelaki di Terminal Karyajaya,” tambah keduanya. Korban Fik bahkan berani dites kalau dirinya sampai sekarang masih perawan.
Kapoltabes Palembang Kombes Pol Drs Luki Hermawan MSi, didampingi Kapolsekta SU I AKP Djoko Julianto SIk, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut. ‘’Ini sebenarnya ada dua kasus, pertama kasus perdagangan perempuan. TKP-nya di Kampung Baru, dengan tersangka diantaranya berinisial Wa, Han (mami kafe) dan Em (perantara). Terus, untuk kasus penyekapan dan perkosaan di penginapan, juga ada tiga tersangka, dimana salah satunya tersangka Hendra,” ujar Luki.
Ditambahkan Luki, karena kasusnya menyangkut perdagangan perempuan, maka akan diambil alih di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Poltabes Palembang. ‘’Kasusnya akan kita kembangkan, baik penyekapannya maupun perdagangan perempuannya. Semua tersangka yang masih buron, akan kita lakukan pengejaran. Saat ini kita amankan barang bukti berupa Hp korban Fik yang disita tersangka Le, terus tiket bus ke Sukabumi dan uang ratusan ribu rupiah,” katanya. (sam)

Senin, 22 Maret 2010

Selasa 23 Maret 2010 - HAL BUMI SEDULANG SETUDUNG


Bupati Jamin tak Ada Kecurangan

##Tidak Ditemukan Kebocoran Soal

PANGKALAN BALAI - Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed menjamin pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Banyuasin tidak ada kecurangan. Orang nomor satu di bumi sedulang setudung ini pun tak segan-segan menindak tegas jika ada oknum guru yang berbuat curang seperti menjadi joki atau bantuan lain untuk membantu siswa.
Pernyataan Amiruddin Inoed itu diungkapannya saat meninjau pelaksanaan UN hari pertama di sejumlah sekolah di Kecamatan Banyuasin III dan Talang Kelapa, kemarin. Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Bupati didampingi anggota DPD RI antara lain Aidil Fitrisyah, Abdul Aziz dan Asmawati.
       Sidak dilakukan di SPP Sembawa, SMA Negeri 1 Talang Kelapa, MAN 1 Pangkalan Balai, SMA Plus Negeri 2 Pangkalan Balai dam SMA Negeri 1 Banyuasin III. Di sekolah ini, peserta UN memasuki ruang ujian dengan tertib dan sama sekali tidak terlihat kasak-kusuk atau dugaan adanya perjokian yang melibatkan pihak sekolah dengan memberikan jawaban kepada peserta melalui hand phone (HP).
          Bahkan, amplop soal yang dibawa ke masing-masing ruang ujian dipastikan masih tersegel dan sama sekali belum dibuka. Hal ini guna membuktikan pelaksanaannya berlangsung jujur dan murni. Bupati Banyuasin beserta anggota DPD RI secara langsung memastikan hal itu dan membuka amplop soal tersebut di depan wartawan dan peserta UN.
          ‘’Tentunya dengan pelaksanaan UN ini bukan hanya berjalan lancar pada hari pertama saja. Tentunya bisa berhasil hingga pelaksanaannya berakhir nanti. Setidaknya dari pantauan yang kita lakukan hari ini (kemarin, Red) tidak ada masalah, kita sangat appreciate terhadap pihak penyelenggara di Banyuasin ini,” ucap Asmawati.
          Apalagi, kemurnian dari pelaksanaan UN pada tahun ini dipastikan akan seratus persen berhasil, mengingat telah dilibatkan pihak Universitas Palembang (Unsri) sebagai tim monitoring. Maka dari itu, dirinya sangat optimis praktik-praktik yang dilarang selama UN tidak akan terjadi di Bumi Sedulang Setudung ini.
          Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadisdik) Kabupaten Banyuasin, Drs Khairul Bahri MEd didampingi Kabid Lanjutan Drs Harun Samsuddin menjelaskan soal serta lembar jawaban komputer (LJK) yang telah diisi oleh peserta ujian tidak akan diendapkan di sekolah, namun akan segera dibawa ke kantor Disdik Banyuasin.
          ‘’Baik soal maupun LJK yang datang disuplai langsung dari Disdik, artinya soal datang pada pagi hari sehingga untuk memastikan tidak adanya kecurangan disana. Tiap amplop soal dalam keadaan tersegel dan sebelum dibukan diperlihatkan kepada peserta ujian terlebih dahulu. Lalu untuk soal dan LJK yang telah dijawab setelah dikumpulkan oleh masing-masing pengawas akan langsung dibawa ke Disdik Banyuasin, tidak akan ada yang diendapkan di sekolah,” tegasnya.
Di Banyuasin, pihak panitia penyelenggaran UN akan membagi menjadi 5 sub rayon yang akan membagi sekolah lanjutan di Banyuasin dalam menyelenggarakan UN. Untuk sub rayon I-III, merupakan sub rayon Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta, sedangkan untuk rayon IV, yakni sub rayon sekolah Madrasah Aliyah (MA) dan rayon V, yakni rayon SMK.
Rayon I yakni seluruh SMA dari Betung, Banyuasin III hingga pulau Rimau yakni berjumla 15 sekolah SMA, sedangkan rayon II, yakni sekolah di mulai dari Talang Kelapo hingga Tanjung Lago, sekitar 7 sekolah. Sedangkan, yang dikatagorikan sekolah dengan jangkuan rawan yakni, sekolah di rayon III, yang sebagaian besar berada di kawasan perairan, yakni mulai dari Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin I, Rambutan, Muara Sugihan, Muara Telang, Makarti Jaya dan lainnya.
Jumlahnya mencapai 14 sekolah dengan kondisi yang jauh dari jangkuan dan rawan akan banjir, sehingga memang di rayon III, diberikan dispensasi guna mengembalikan LJK siswa setiap 2 hari, tidak seperti LJK di dua rayon negeri lainnya. Sementara sub rayon ke IV yakni sekolah MA, dengan jumlah mencapai 23 sekolah dan sekolah kejuruan, SMK mencapai 6 sekolah di sub rayon V. Sub rayon V dan IV, diperlakukan sama saja seperti rayon lainnya dengan jumlah pengawas dari pihak Unsri, yakni satu orang dalam satu unit penyelenggara pendidikan yakni sekolah. UN sendiri diikuti oleh 4.069 siswa dengan menggunakan 205 ruang ujian sekolah. (yan/din)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL OLAHRAGA

BABAK BELUR

PANGKALAN BALAI – Pupus sudah harapan Berlian Selection, sebagai satu-satunya kesebelasan wakil kota Pangkalan Balai di pagelaran Karang Taruna (KT) Banyuasin Cup 2010 yang memperebutkan trofi Wakil Bupati Banyausin Drs HA Rachman Hasan.
Di laga terakhir babak 10 besar, kemarin, Berlian Selection babak belur dihajar PSL Sungai Lilin dengan skor 8-1. Kekalahan besar yang menimpa Berlian Selection ini merupakan rekor di KT Banyuasin Cup 2010.
Atas kemenangan tersebut, PSL Sungai Lilin mendampingi PSP Betung melaju ke peremfat final. Sekaligus menyingkirkan KT Pulau Harapan di posisi runner up.
Dalam pertandingan yang dilangsungkan di lapangan Munai Serumpun Pangkalan Balai, kemarin, PSL Sungai Lilin tampil cukup trengginas. Sebaliknya, Berlian Selection tampil tidak pada form terbaiknya. Sejak wasit meniup pluit dimulainya babak pertama, PSL Sungai Lilin langsung tampil menekan.
Man to man marking yang diterapkan anak-anak Sungai Lilin ini, cukup mematikan pergerakan pemain Berlian Selection. Lima menit pertandingan dimulai, PSL Sungai Lilin sudah unggul melalui gol bunuh diri pemain belakang Berlian Selection, Aan yang salah mengantisipasi tendangan Rumi.
Unggul satu gol, anak-anak PSL Sungai Lilin terus meningkatkan tempo pertandingan. Memasuki menit ke-15 mereka kembali PSL Sungai Lilin menambah gol melalui sepekan keras Rumi dari luar kotak penalti.
Tak berselang lama, PSL Sungai Lilin kembali menambah gol melalui Ade. Gol tercipta melalui umpan satu dua yang diteruskan dengan baik oleh Ade dan mengecoh kiper Berlian Selection, Yayan.
Kebobolan tiga gol, cukup membuat pemain Berlian Selection kehilangan sentuhan permainan. Alhasil, memasuki menit ke-20, PSL Sungai Lilin kembali menambah keunggulannya. Kali ini Aji yang menjadi eksekutor dengan tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti.
Gol keempat ini membuat anak-anak Pangkalan Balai kehilangan semangat. PSL Sungai Lilin menutup babak pertama dengan satu tambahan gol lagi. Gol diceploskan Gusni.
 Di babak kedua, PSL Sungai Lilin tak mengendurkan serangan. Tambahan dua gol Gusni di menit 50 melalui penalti dan 55, membuat PSL Sungai Lilin unggul 7-0.
Barulah dimenit ke-80, Berlian Selection mendapatkan gol hiburan. Setelah salah seorang pemain belakang PSL Sungai Lilin melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti yang membuat wasit Seno menunjuk titik putih.
Robbi yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik, hingga mengubah kedudukan menjadi 7-1. Di menit akhir babak kedua, Ade kembali menambah keunggulan PSL Sungai Lilin menjadi 8-1, sekaligus menutup pesta gol tersebut. (iko)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL PANGKALAN BALAI KOTA BETUAH

Keseriusan Penertiban Ternak Disoal

Pangkalan Balai - Belum adanya langkah nyata, penertiban hewan ternak berkaki empat yang di liarkan di Kota Pangkalan Balai. Mengundang tanya warga, sejauh mana komitmen pemerintah menjadikan Pangkalan Balai sebagai Kota Betuah.
Warga Kelurahan Pangkalan Balai dan Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III, kembali mengeluhkan keberadaan hewan ternak yang bebas berkeliaran di Pangkalan Balai.
Hewan ternak berkaki empat yang bebas berkeliaran, telah menimbulkan masalah sosial. Seperti pengerusakan tanaman di pekarangan warga dan mengganggu ketertiban umum.
Ahmad (40), salah seorang warga Pangkalan Balai, Senin (22/03) kemarin, mengatakan. Hewan ternak berkaki empat yang tak dijaga oleh pemiliknya, menimbulkan keresahan warga. Selain menyebabkan lingkungan yang kurang sehat, lantaran kotorannya bertebaran di mana-mana.
“Akibat tak dikandangkan, kotoran hewan ternak bertebaran di mana-mana. Membuat lingkungan tempat tinggal menjadi kotor. Selain itu, hewan ternak terkadang merusak tanaman, seperti buah-buahan, sayuran dan pohon karet. Sehingga menimbulkan kerugian bagi warga,” ujarnya.
Keberadan hewan ternak yang tak dikandangkan, juga berpengaruh bagi Kota Pangkalan Balai, terutama masalah kebersihan.
“Lihat saja, di pinggir jalan banyak sekali ditemui kotoran sapi dan kambing. Padahal, kita ini ibu kota kabupaten yang katanya sudah menjadi Kota Betuah. Tetapi mengapa hewan ternaknya masih berkeliaran di pinggir jalan raya dan tempat umum lainnya, termasuk perkampungan warga,” tanyanya.
Keluhan senada, juga diungkapkan Irman (32), warga Kelurahan Kedondong Raye. Pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas terhadap warga Pangkalan Balai yang memiliki hewan ternak kaki empat yang diliarkan.
“Kan sudah ada Perdanya. Jadi langsung saja bagi mereka yang membangkang diberikan tindakan atas pelanggaran Perda tersebut,” harapnya.
Diwartakan sebelumnya, Pe-merintah Kecamatan Banyuasin III, dalam waktu dekat bakal menggelar razia keberadaan hewan ternak kaki empat yang berkeliaran bebas di Kota Pangkalan Balai ini.
Sejauh ini, Pemerintah Kecamatan Banyuasin III masih mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan penertiban hewan ternak berkaki empat tersebut. (iko)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL BUMI SEDULANG SETUDUNG


Lalang Sembawa Rawan Lakalantas

Lalang Sembawa - Pos Polisi Lalu Lintas di Jalan Palembang-Betung Kilometer 29, Desa Lalang Sembawa Kecamatan Banyuasin III, lebih sering dibiarkan kosong. Padahal aktifitas di jalan tersebut cukup ramai pada jam-jam sibuk.
Minimnya petugas polisi, membuat arus lalulintas pada jam-jam sibuk, baik pagi maupun siang menyebabkan kemacetan. Tak jarang, memicu terjadi kecelakaan di kawasan tersebut.
Seperti halnya, Senin (22/03), kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB. Terjadi kecelakaan di depan Pos Polisi Lalang Sembawa.
Motor Honda Revo Bg 3060 UV dikendarai Rizal (31), berboncengan dengan Lusi (29), keduanya warga Palembang, menabrak siswa SD yang menyebrang jalan. Siswa nahas itu bernama Mustaqim (9), warga RT 02 Dusun II Desa Lalang Sembawa.
Akibat tabrakan itu, Rizal mengalami patah gigi bagian depan, luka lecet di kaki dan lengan kanan. Sedangkan lisa mengalami lika lecet di lengan kanan.
Sementara Mustaqim mengalami luka memar di bagian kepala. Ketiga korban di bawah ke Puskemas Lalang Sembawa lalu dirujuk ke RSMH Palembang.
Warga berharap, kawasan tersebut dapat ditugaskan polisi. Mengingat, kawsan tersebut kerap terjadi kecelakaan.
“Pos polisi di sini sering kosong. Padahal di sini lalulintasnya cukup ramai, itu dapat dilihat pada jam sibuk,”kata Azwari.
Ditemui terpisah, Kades Lalang Sembawa Rainan Harun, mengharapkan pihak kepolisian pada jam-jam sibuk dapat mengatur lalu lintas di desanya.
“Di sini kawasan sekolah, tiap jam sibuk banyak anak anak berlalu lalang. Kecelakan sering dialami anak sekolah. Kita harapkan pihak kepolisian lebih jeli memperhatikan hal ini, seperti menempatkan personilnya pada jam-jam sibuk,” harap Rainan. (din)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL ISL

Wajib Menang!

PALEMBANG - Ada satu syarat yang harus dipenuhi Sriwijaya FC jika ingin lolos dari babak 32 besar Grup F AFC Cup. Yakni, memanfaatkan status tuan rumah ketika menjamu Becamex Binh Duong (Vietnam) pada 24 Maret 2010 mendatang.

Syaratnya cukup mudah, yakni mematikan pergerakan dan permainan agresif yang kerap ditunjukkan tim-tim asal Vietnam. Seperti yang ditunjukkan timnas Vietnam sendiri jika menghadapi timnas Indonesia

Agresifitas tim runner up V-League musim lalu ini memang menjadi perhatian serius bagi Rahmad Darmawan (RD), selaku mentor Laskar Wong Kito. Bahkan, pelatih berkepala pelontos ini sudah menyiagakan pemainnya untuk menangkal sergapan tim tamu yang berhasrat mencuri poin di Jakabaring.

Salah satunya adalah menurunkan Bobby Satria, duetnya bersama Charis Yulianto di dua laga terakhir AFC Cup cukup ciamik. Bobby dinilai RD sukses menunjukkan kepiawaiannya dalam menjinakkan pola agresif yang ditunjukkan Victory SC dan Selangor FA.

“Bagi saya, Binh Duong adalah tim yang memiliki misil yang sangat cepat dan siap menghujamkan kita dengan serangan yang sporadis dilandasi semangat tim. Itu yang saya waspadakan, dan berharap lini belakang seperti Charis dan Bobby bisa mempersiapkan diri dan fokus sepanjang pertandingan,” ujar RD.

Memang, dalam dua laga terakhir di AFC Cup, Bobby selalu diturunkan yakni, saat Laskar Wong Kito sukses menahan imbang tanpa skor atas tuan rumah Victory SC di Maladewa 23 Februari lalu, dan kesuksesan tim berjersey kuning ini kala menundukkan tim tamu Selangor FA dengan skor 6-1, di Gelora Jakabaring, 16 Maret lalu.

Mantan anggota Timnas U-20 ini, sukses menjadi tandem Charis Yulianto sebagai full back. Kecepatan dan kecerdasannya membaca permainan lawan membuat aman lini belakang.

“Rata-rata, tim lawan nanti menurunkan amunisi yang masih muda dan punya kecepatan. Saya butuh ketenangan dilini belakang untuk memangkas semua serangan yang masuk,” tambah RD.

Ada senjata tersendiri yang dicoba RD kepada lini belakangnya, yakni pengalaman Bobby bertemu Binh Duong. Waktu itu, Bobby yang tergabung dalam skuad Timnas U-20 saat itu, menggelar ujicoba dengan Binh Duong FC di Vietnam tahun 2006 lalu.

Saat itu, timnas kalah telak dari Binh Duong dengan skor 1 – 3. Namun disisi lain, RD berharap Bobby masih bisa mengenali gaya permainan Alves cs.         “Kita masih buta kekuatan lawan, pengalaman Bobby bisa memberikan kita referensi sebelum menghadapi mereka diatas lapangan nanti,” pungkas RD. (fan)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL EKONOMI

Kenaikan TDL Tak Pengaruhi RSh

RENCANA kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen pada bulan Juli mendatang diperkirakan tidak akan menurunkan penjualan Rumah Sederhana Sehat (RSh). Pasalnya, kenaikan TDL hanya diperuntukkan bagi properti dengan konsumsi listrik tinggi.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Suharso Monoarfa berharap para pengembang tetap membangun perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena dua sektor perumahan itu tidak mengalami kenaikan TDL. ?Saya menilai adanya rencana kenaikan TDL untuk sementara tidak berdampak pada sektor properti,? ujarnya akhir pekan lalu.

Menpera menjelaskan, rencana kenaikan TDL rencananya diperuntukkan untuk properti yang memiliki daya tertentu yakni untuk properti atau perumahan yang memiliki daya diatas 900 VA (watt) Sedangkan untuk perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah dan masyarakat berpenghasilan rendah tidak mengalami kenaikan TDL. ?Tentunya perumahan kecil tidak terkena dampak kenaikan TDL? tandasnya.

Perumahan untuk MBR dan MBM, kata dia, biasanya memiliki daya dibawah 900 watt yakni sekitar 450 watt. Lebih lanjut, Menpera menuturkan, pemerintah terpaksa menaikan TDL karena PLN memiliki beban biaya yang cukup besar. Menpera juga berharap dengan kenaikan TDL ini PLN bisa meningkatkan rasio kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia. ?Saya harap dengan kenaikan TDL listrik di Indonesia tidak byar pet lagi,? cetusnya.

Terkait dengan permintaan dari para pengembang yang tergabung dalam REI dan Apersi untuk menaikkan harga rumah, Menpera menyatakan, diperlukan pengkajian terlebih dulu dari segi apa produksi rumah meningkat. Sebab, banyak sekali komponen biaya yang terkait erat dengan harga rumah. ?Jika harga semen maupun besi naik tentunya kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian terkait agar bahan baku bangunan itu bisa turun,? terangnya.

Sementara itu, Suharso mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyiapkan dana sekitar Rp 2,6 triliun untuk mereformasi pembiayaan perumahan di Indonesia. Dana tersebut rencananya akan digunakan sebagai dana fasilitas likuiditas perumahan. Dia berharap dengan dana itu masyarakat dapat menjangkau harga rumah. ?Kami akan menyiapkan dana sekitar Rp 2,6 T untuk fasilitas likuiditas,? tukasnya.

Dia menjelaskan, dana dari APBN tersebut rencananya akan digabungkan dengan dana dari pihak Jamsostek, Taspen, Askes dan Bapertarum PNS dan dana pihak perbankan sehingga diperoleh suku bunga yang ideal dalam KPR. ?Adanya fasilitas likuiditas juga mampu menekan kredit kontruksi sehingga MBR dan MBM dapat mengakses dan meningkatkan daya belinya,? kata dia.

Dana fasilitas likuiditas sebesar Rp 2,6 triliun itu, menurut Suharso, akan digunakan untuk membantu penyediaan sekitar 60 ribu unit rumah sederhana sehat (RSh) dan 10 ribu unit Rusuna. ?Saat ini kami sedang mempersiapkan peraturan serta ketentuan terkait fasilitas likuiditas. Peraturan tersebut menyangkut mekanisme kerja dalam pelaksanaan fasilitas likuiditas itu,? jelasnya. (wir)

Gedung Tergenang Air, Peserta UN Dipindahkan   

RANTAU BAYUR - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin memastikan akan memindahkan peserta Ujian Nasional (UN)  di dua SMPN Rantau Bayur lantaran dua sekolah tersebut terendam banjir setinggi lutut orang dwasa.
Sekolah tersebut masing-masing SMPN 2 Rantau Bayur di Desa Penandingan Muara Abab dan SMPN 4 Rantau Bayur di Desa Muara Lintang. Hingga sekarang kedua sekolah tersebut belum dapat digunakan untuk proses belajar mengajar oleh dewan guru dan ratusan murid di sana.
  Sebenarnya dua sekolah tersebut sudah lama terendam banjir, lantaran meluapnya Sungai Musi di Rantau Bayur. Beberapa pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin sempat mengunjungi dua sekolah yang pernah hampir tenggelam secara keseluruhan, bahkan hanya kelihatan atap saja.
  Namun sekarang karena berangsur-angsur air mulai surut, kini ketinggian air hanya sebatas lutut. Tapi di halaman sekolah ketinggian air masih berkisar satu meter. Inilah membuat Dinas Pendidikan Kabupatren Banyuasin harus memindahkan peserta UN ke sekolah lain.
  Memang sebenarnya Informasi diperoleh Harian Banyuasin menyebutkan, bila dalam beberapa hari menjelang UN  masih juga terendam banjir, maka sejumlah murid yang akan melaksanakan UN terpaksa dipindahkan ke beberapa sekolah yang terdekat dan tidak terkena banjir.
  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, Drs. Hairul Bahri, M.Ed melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Rantau Bayur, Gentar Alam ketika dikonfirmasi kemarin membenarkan semua siswa peserta UN di SMPN 2 dan SMPN 4 Rantau Bayur akan dipindahkan,
  Rencananya, semua peserta UN dari SMPN 2 dan SMPN 4 Rantau Bayur akan dipindahkan ke gedung SMPN 1 Rantau Bayur di Pengumbuk. Pemindahan tersebut guna menghindari sesuatuyang tidak diinginkan. Dari pada Ragu, kata Gentar, lebih baik dipindahkan saja.
  Menurut Gentar Alam, kalau terjadi pemindahan peserta UN, memakan biaya cukup tinggi. Sedangkan untuk sekarang di sekolah penyelenggara UN sama sekali belum ada biaya apapun. Jumlah peserta UN yang akan dipindahkan dari sekolah banjir cukup banyak dan memakan biaya tidak sedikit pula.(muk)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL KASUS

Gadis 14 Tahun Digilir 2 Kernet

PALEMBANG - Malang nian nasib seorang gadis bau kencur sebut saja namanya Tuti (14), warga Jalan Kolonel Sulaiman Amin (Talang Buruk), Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar Palembang. Dia digilir (baca ; diperkosa bergiliran, red) oleh dua kernet bus kota berinisial Ce dan Da, keduanya warga Jalan Ki Merogan, Kecamatan Kertapati Palembang.

Peristiwa terjadi di salah satu hotel yang terletak di bilangan Jalan KH Wahid Hasyim Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, Kamis (11/03), sekitar pukul 22.30 WIB.

Terungkapnya aksi bejad dua penjahat kelamin itu, setelah Tuti melapor ke Mapoltabes Palembang, kemarin. Dalam laporannya, Tuti mengaku baru dua minggu berkenalan dengan pelaku Ce.

Sebelum kejadian, siang hari korban berjalan ke pusat perbelanajan Internasional Plaza (IP) Palembang. Dia sudah janjian dengan teman-temannya. Rupanya, di sini dia bertemu Ce. Lalu pelaku yang merupakan kernet bus kota jurusan Kertapati-KM 12, mengajak korban keliling dengan bus kota hingga sampai ke terminal KM 12.

Dengan alasan ingin menemui temannya, pelaku mengajak korban ke salah satu hotel di lokasi pemerkosaan. Sampai di hotel tersebut, pelaku mengancam korban jika tidak mau masuk ke kamar. Takut atas ancaman tersebut, korban menuruti ajakan pelaku.

Setelah itu, Ce menelpon temannya Da. Tak lama kemudian, Da tiba di kamar hotel. Nah, di kamar hotel inilah Ce dan Da menyuruh korban mandi. Saat korban mandi itulah, Ce langsung menelanjangi korban secara paksa.

Korban tak kuat melawan, karena Da juga memegang kedua tangannya. Di kamar mandi itu, Ce langsung memerkosa korban. Sedangkan Da memegang kedua tangan korban. Bahkan, Ce sempat membenturkan kepala korban ke dinding kamar mandi. Setelah pelaku Ce puas, giliran Da mengangkat korban ke tempat tidur.

Di tempat tidur, Da memerkosa korban dengan buasnya. Korban yang melakukan perlawanan sempat dipukul para pelaku, hingga pingsan.

Tengah malam korban terbangun. Dia tidak mendapati lagi kedua pelaku di dekatnya. Untunglah masih ada orang yang berbaik hati kepada korban. Saksi Fir, mengantar korban pulang dengan menggunakan mobil bus kota. Pascakejadian itu, korban trauma dan syok berat. Dia sempat memendam kejadian itu.

Namun, setelah dibujuk keluarganya, korban akhirnya menceritakan apa yang telah dialaminya. Kemarin, korban ditemani dua keluarganya melapor ke Mapoltabes Palembang.

‘’Aku kenal pelaku Ce itu baru duo minggu. Ce itu ngaku bujang dan tinggal di daerah Kertapati, tapi aku tau di mano rumahnyo. Pelaku Ce itu sempat ngancam aku. Katonyao, awas kau dak galak. Pas dio nak ngajak aku ke hotel itu. Ruponyo, sampai di hotel, dio nelepon kawannyo Da itu. Kalo saksi Fir itu idak melok merkosa aku, malah dio yang ngantar aku balek,” ujar korban.

Kapoltabes Palembang Kombes Pol Drs Luki Hermawan MSi, didampingi Wakasatreskrim AKP Hans R Irawan SIk, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. ‘’Kasusnya sedang kita selidiki lebih lanjut. Untuk kedua pelakunya masih dalam pengejaran dan sudah diketahui identitasnya atau alamatnya,” ujar Luki. (sam)

Selasa 23 Maret 2010 - HAL FOKUS BERITA


UN, Gambaran Pelaksanaan Pendidikan di Banyuasin

4.069 Siswa SMA Sederajat Mengadu Nasib

SAAT ini sebanyak 4.069 siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) yang tersebar di 15 kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin ini, Senin (22/3), mulai melaksanakan Ujian Nasional (UN). Tentunya perasaan  khawatir serta bercampur dengan was-was pastinya akan dirasakan oleh para pelajar ini.
Betapa tidak, selama 3 tahun mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah dan kini nasib mereka bakal ditentukan, lulus atau tidak lulus. Meskipun tidak lulus, mereka sedikit bisa berlega hati sebab pemerintah telah menentukan bagi siswa yang tidak lulus bisa mengulang menjalankan UN susulan. Tetap saja, cap menjadi salah satu siswa yang tidak lulus akan melekat dan akan menjadi trauma besar bagi perkembangan psikologis mereka ini.
Tentunya pemerintah lebih arif lagi dalam mengambil keputusan, setidaknya UN yang hanya dilaksanakan selama 3 hari itu bukan satu-satunya tolok ukur bagi pihak penyelenggara untuk menentukan siswa itu lulus atau tidak. Dan dalam beberapa tahun belakangan, kontra terhadap sistem yang dijalankan terus bermunculan. Tak jarang pula pelajar yang tidak lulus UN ini menjadi stres dan malu untuk bergaul dengan teman-temannya.
Pelaksanaan UN di Kabupaten Banyuasin pada hari pertama berjalan dengan lancar, peserta ujian satu per satu mulai keluar dari ruang ujian, dengan berbagai ekspesinya. Ada yang terdiam, mulai bergumam, mendesah, mengarut-garut kepala yang tidak gatal hingga tingkah laku yang menunjukkan tingkat kejenuhan dalam mengerjakan soal itu.
Misalnya, pemandangan ini terlihat di MAN 1 Pangkalan Balai. Siswa ini bergerombol duduk di depan ruang kelas atau berteduh di rindangnya pepohonan di sekolah itu. Bahkan ada pula yang mulai ramai mengisi bangku-bangku kantin sekolah. Obrolan mereka seputar soal-soal yang baru saja mereka hadapi.
Tentunya tingkah laku ini wajar adanya, dan merupakan luapan emosi mereka disaat-saat jenuh atau mulai kesal dengan soal yang dihadapi semenhtara waktu terus berjalan. Walaupun pelaksanaan UN di Banyuasin ini disebut-sebut masih terkategori sebagai wilayah hitam, pelaksanaan yang masih belum jujur dan murni. Tapi toh tetap tidak mematahkan semangat para penyelenggaranya untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya.
‘’Hal yang terpenting dari kesemua itu penyelenggara UN pada tahun ini harus diawasi dengan mengutamakan aspek menanamkan nilai kejujuran dalam pelaksanaannya, sehingga Banyuasin bisa merubah posisi di zona berbahaya itu. Apalagi saat ini baik Disdik provinsi maupun kabupaten terus merekomendasikan  pelaksanaan UN yang lebih jujur dengan melaksanakan pengawasan yang ketat dan dilaksanakan dengan azas kejujuran di setiap elemen penyelenggara UN,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Banyuasin, Drs H Khairul Bahri MEd.
Namun dia memastikan, tidak akan ada kecurangan selama pelaksanaannya di Banyuasin ini. Apalagi dengan melibatkan tim monitoring sebanyak 16 orang, tidak akan ada celah bagi pihak sekolah untuk berbuat curang. Atau memberikan kunci jawaban atau mengubah jawaban siswanya.
Terkait tempat penyimpanan, pengamanan penyimpanan dan posko tambahan di tingkat sub rayon pihaknya telah matang melakukan koordinasi dan telah merekomendasikan sub rayon untuk membentuk tim untuk tugas tersebut. Dalam rapat yang dihadiri unsur ketua subrayon, ketua tim pemantau, kepala sekolah penyelenggara, unsur kepolisian Polres Banyuasin, dan tim peninjau lainnya, disepakati dalam pendistribusian hingga pengembalian soal UN di sekolah kawasan perairan, akan melibatkan pihak kepolisian Polsek setempat.(yan)
 
##Ir H Amiruddin Inoed,
Bupati Banyuasin

Lancar Tanpa Hambatan

PELAKSANAANNYA secara keseluruhan berjalan baik dan lancar. Sebab pelaksanaan UN ini telah dipersiapkan dengan matang, bahkan pemerintah sendiri telah memperbaiki sistem pelaksanaannya. Dengan melibatkan tim monitoring dari perguruan tinggi yang dalam hal ini pihak Unsri. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar sama seperti hari ini, hingga berakhirnya UN ini.
Bahkan bagi siswa yang mengikuti UN ini untuk berhati-hati dalam menjawab soal yang ada, jangan sampai terburu-buru lalu untuk mempelajari atau mempersiapkan ujian hendaknya istirahat yang cukup jangan sampai dipaksakan. Sebab dengan kondisi yang tidak fit akan berpengaruh pada saat hari ujian.(yan)
 
##Aidil Fitrisyah
Anggota DPD RI

Tanggung Jawab Pengawas

JELAS kalau ini murni tidak ada indikasi adanya amplop dibuka sebelum bel ujian dibunyikan. Sebab soal dan LJK ini disuplai dari Disdik ke sekolah masing-masing pada pagi hari, sehingga tidak ada kesempatan pihak sekolah untuk bermain di sana. Sementara amplop soal dibuka oleh pengawas ruang dan selama di ruang ujian inilah yang bertanggung jawab adalah pengawas itu sendiri.(yan)
 
##Asmawati,
Anggota DPD RI

Jangan Jadi Patokan Kelulusan

ITULAH gunanya tim monitoring. Selama pelaksanaan UN tim inilah yang akan melaporkan pelaksanaan, apakah berhasil atau tidak, sehingga tiap tahunnya ada evaluasi. Kalau ada yang kurang atau tidak sesuai akan dilakukan perbaikan dan menjadi salah satu motivasi untuk melakukan perubahan terhadap sistem yang ada.
Sehingga tidak ada ditemukannya praktik-praktik kecurangan antara lain perjokian, dan jual beli soal tentunya indikasi yang seperti ini bisa diantisipasi sebelumnya. Dan diharapkan pula UN ini bukan menjadi satu-satunya tolok ukur untuk menentukan siswa lulus atau tidak. Untuk apa belajar dan menimba ilmu hingga 3 tahun tapi toh pada akhirnya prestasi selama disekolah sama sekali tidak diperhitungkan. Dan tahun ini akan lebih baik sebab sudah ada undang-undang yang mengaturnya.(yan)
 
##Sofran Nurozi,
Kepala SMA Plus Negeri 2

Optimis Lulus 100 Persen

TAHUN ini ada 55 siswa kami yang mengikuti UN dengan perincian 27 siswa dari jurusan IPA dan 28 orang dari jurusan IPS. Sama seperti tahun sebelumnya, kami optimis bisa lulus 100 persen sebab untuk mencapai hari ini anak-anak telah diberikan berbagai pelajaran tambahan. (yan)

Minggu, 21 Maret 2010


Banyuasin Uji Coba Padi Organik

Di Desa Teluk Betung

TELUK BETUNG - Ratusan ribu hektare lahan sawah yang saat ini diusahakan oleh petani di Kabupaten Banyuasin masih sangat rentan terserang berbagai macam hama. Hal ini dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya kekurangan pupuk.

Guna meminimalisir kerugian akibat hama tersebut, kini petani Banyuasin mulai dikenalkan dengan padi organik, yang saat ini penanaman perdananya dilakukan di lahan seluas 45 hektare (Ha) di Desa Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau, Sabtu (19/3).

Penanamam padi jenis SRI Organik ini merupakan sumbangsih dari pihak PT Medco E&P Indonesia. Selain itu, sebagai bentuk nyata untuk ikut memajukan bumi sedulang setudung, PT Medco E&P mengikutsertakan 47 petani di Desa Teluk Betung untuk mengembangkan padi jenis organik ini.

Perwakilan PT Medco E&P Indonesia, Irfan Sidiq menjelaskan, padi organic merupakan varietas padi yang tahan akan serangan hama. Sebab dalam perkembangannya selama masa penanaman sangat kuat. Dan untuk pupuk hanya menggunakan pupuk buatan, yang berasal dari kotoran hewan, sehingga petani tidak perlu khawatir dengan kekurangan pupuk, seperti yang terjadi selama ini pada jenis padi biasa.

“Padi organik ini bukan hal yang baru lagi sebab sudah banyak kabupaten yang petaninya mulai menanam padi jenis ini, selain tahan dengan serangan hama, pun hanya menggunakan pupuk organik pula. Tetapi petani bisa membuatnya dengan menggunakan kotoran hewan,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk proses penanaman padi organik ini pada lahan yang telah disediakan dengan berjarak 30 x 30 cm yang merupakan ditanam pada areal lahan yang dangkal. Benih padi unggul yang satu ini ditanam dengan akar horizontal, sementara bulir padi jangan sampai lepas atau akarnya jangan putus.
         
‘’Kedalaman penanaman benih padi jenis SRI Organik ini berkisar antara 0,5 cm hingga 1 cm. Diharapkan dengan potensi lahan sawah yang sangat berlimpah di Banyuasin, akan banyak petani yang lain untuk beralih menanam padi jenis ini. Memang untuk saat ini, kami baru menggarap di Desa Teluk Betung, dan tidak menutup kemungkinan pula di desa atau daerah lain,” harapnya.

Kepala Desa Teluk Betung, Khairul Haris mengatakan, untuk lahan uji coba SRI Organik ini adalah lahan warga yang tergabung dalam kelompok sebanyak 47 petani. Diharapkan beberapa kendala dalam pelaksanaan di lapangan, sudah bisa terkover sebab petani sendiri telah diberikan pelatihan tata cara penanaman hingga perlakukan selama masa tanam hingga panen menjelang.

“Untuk saat ini Kecamatan Pulau Rimau ini hanya mampu menempati peringkat ke-5 sebagai lumbung pangannya Kabupaten Banyuasin. Nanti jika ini berhasil kami berharap dan angat optimis bisa menjadi yang pertama. Namun kendala kami saat ini adalah ketersediaan pupuk organik itu, setidaknya pemerintah memberikan kami bantuan untuk penyediaan kotoran atau alat cooper,” ucapnya.

Dalam kegiatan penanaman perdana SRI Organik tersebut, Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed mengatakan, kepedulian PT Medco E&P Indonesia terhadap pertanian cukup diacungi jempol. Pasalnya dengan ikut peduli, artinya perusahaan ini telah ikut serta melestarikan lingkungan, dengan kebutuhan makan rakyat Indonesia yang sangat tinggi tentunya kelestarian sawah harus tetap dijaga. Dia berharap agar petani tidak mengalihfungsikan lahannya menjadi areal pekebunan.

‘’Coba bayangkan 250 juta jiwa penduduk Indonesia ini membutuhkan 47 juta ton beras pertahun, jika lahan sawah telah dialihfungsikan tentu kita akan kesulitan untuk makan. Apalagi saat ini pulau Jawa telah kekurangan lahan sawah, dan saat ini untuk menutupi kebutuhan itu adalah tugas kita. Sebuah produk yang ke depan akan terus kita kembangkan bagi kesejahteraan petani. Sebab padi SRI Organik ini adalah jenis padi yang tahan akan penyakit, dan tidak memerlukan pupuk seperti urea, KCL atau yang lain, hanya menggunakan kotoran hewan saja,” tandas Amiruddin. (yan)

Gedung Dewan Butuh Perbaikan



Kondisi Bangunan Retak dan Bocor

PANGKALAN BALAI - Saat ini kondisi fisik bangunan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuasin butuh perbaikan. Pasalnya di sejumlah titik mulai mengalami kerusakan. Bahkan pada saat hujan turun gedung dewan ini tak jarang kebocoran dan digenangi air akibat tetesan hujan sehingga menyebabkan plafon mengalami pelapukan.

Tak hanya itu, pantauan di beberapa sudut gedung wakil rakyat ini setidaknya ada puluhan titik yang tampak mengalami keretakan. Misalnya di pintu masuk samping toilet lantai dasar, di depan ruang empat komisi, lantai atas dan dinding yang ditempati para kepala bagian. Sedangkan kebocoran plafon terdapat di depan ruang wakil ketua I, wakil ketua II, wakil ketua II, bagian lobi tengah gedung DPRD dan bahkan plafon samping yang berhadapan dengan gedung Bupati Banyuasin sudah banyak yang ambruk.

Tentunya kondisi ini mendapatkan tanggapan dari beberapa pengunjung. Menurut Dardanela, jika kondisi yang saat ini tidak dibenahi bukan tidak mungkin akan membahayakan bukan hanya staf dan anggota dewan yang bekerja di gedung tersebut, tetapi juga masyarakat yang berurusan di gedung dewan ini. Dia berharap agar segera dilakukan perbaikan.

“Masak dana yang dihabiskan untuk membuat gedung ini sangat banyak, tapi kenapa sekarang banyak yang rusak, retak bahkan di sana-sini bocor. Lihat saja plafon sudah banyak yang ambruk karena lapuk terus disiram air hujan yang bocor dari atap,” kata warga Tanjung Lago ini.

Sekretaris Dewan, Drs H Harobin Mustofa, MSi melalui Kabag Umum Edyar Rosyad SPd MSi membenarkan kondisi gedung wakil rakyat tersebut. Menurut Rosyad, kerusakan sejumlah bagian bangunan sudah berlangsung lama, terutama bagian bagunan yang retak dan plafon yang bocor.

“Retak dan bocor ini sudah berlangsung satu tahun terakhir, namun upaya perbaikan hanya sekedarnya saja mengingat dana pemeliharaan yang tidak mencukupi. Hanya ada dana Rp 50 juta bagi pemeliharan gedung dewan ini. Bayangkan saja ada 6 gedung yang harus dipelihara. Gedung rapat paripurna, dan tiga rumah pimpinan,” jelasnya.

Dengan kerusakan gedung seperti ini, anggaran pemeliharaan gedung harus ditingkatkan. Idealnya untuk satu gedung Rp 50 juta karena kerusakan bagian bagunan sudah cukup parah.

“Untuk mengatasi kebocaran atap gedung dewan saja, minimal di butuhkan dana sekitar 60 juta, itupun hanya sebagian kontraktor yang mau. Sedangkan yang lain menilai masih kecil dengan melihat kerusakan yang ada,” imbuhnya. (yan)

Jumat, 19 Maret 2010


inilah kabar hari ini
 
Iib Zulhan

Buat Lencana Anda