Senin, 22 Maret 2010

Selasa 23 Maret 2010 - HAL BUMI SEDULANG SETUDUNG


Bupati Jamin tak Ada Kecurangan

##Tidak Ditemukan Kebocoran Soal

PANGKALAN BALAI - Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed menjamin pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Banyuasin tidak ada kecurangan. Orang nomor satu di bumi sedulang setudung ini pun tak segan-segan menindak tegas jika ada oknum guru yang berbuat curang seperti menjadi joki atau bantuan lain untuk membantu siswa.
Pernyataan Amiruddin Inoed itu diungkapannya saat meninjau pelaksanaan UN hari pertama di sejumlah sekolah di Kecamatan Banyuasin III dan Talang Kelapa, kemarin. Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Bupati didampingi anggota DPD RI antara lain Aidil Fitrisyah, Abdul Aziz dan Asmawati.
       Sidak dilakukan di SPP Sembawa, SMA Negeri 1 Talang Kelapa, MAN 1 Pangkalan Balai, SMA Plus Negeri 2 Pangkalan Balai dam SMA Negeri 1 Banyuasin III. Di sekolah ini, peserta UN memasuki ruang ujian dengan tertib dan sama sekali tidak terlihat kasak-kusuk atau dugaan adanya perjokian yang melibatkan pihak sekolah dengan memberikan jawaban kepada peserta melalui hand phone (HP).
          Bahkan, amplop soal yang dibawa ke masing-masing ruang ujian dipastikan masih tersegel dan sama sekali belum dibuka. Hal ini guna membuktikan pelaksanaannya berlangsung jujur dan murni. Bupati Banyuasin beserta anggota DPD RI secara langsung memastikan hal itu dan membuka amplop soal tersebut di depan wartawan dan peserta UN.
          ‘’Tentunya dengan pelaksanaan UN ini bukan hanya berjalan lancar pada hari pertama saja. Tentunya bisa berhasil hingga pelaksanaannya berakhir nanti. Setidaknya dari pantauan yang kita lakukan hari ini (kemarin, Red) tidak ada masalah, kita sangat appreciate terhadap pihak penyelenggara di Banyuasin ini,” ucap Asmawati.
          Apalagi, kemurnian dari pelaksanaan UN pada tahun ini dipastikan akan seratus persen berhasil, mengingat telah dilibatkan pihak Universitas Palembang (Unsri) sebagai tim monitoring. Maka dari itu, dirinya sangat optimis praktik-praktik yang dilarang selama UN tidak akan terjadi di Bumi Sedulang Setudung ini.
          Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadisdik) Kabupaten Banyuasin, Drs Khairul Bahri MEd didampingi Kabid Lanjutan Drs Harun Samsuddin menjelaskan soal serta lembar jawaban komputer (LJK) yang telah diisi oleh peserta ujian tidak akan diendapkan di sekolah, namun akan segera dibawa ke kantor Disdik Banyuasin.
          ‘’Baik soal maupun LJK yang datang disuplai langsung dari Disdik, artinya soal datang pada pagi hari sehingga untuk memastikan tidak adanya kecurangan disana. Tiap amplop soal dalam keadaan tersegel dan sebelum dibukan diperlihatkan kepada peserta ujian terlebih dahulu. Lalu untuk soal dan LJK yang telah dijawab setelah dikumpulkan oleh masing-masing pengawas akan langsung dibawa ke Disdik Banyuasin, tidak akan ada yang diendapkan di sekolah,” tegasnya.
Di Banyuasin, pihak panitia penyelenggaran UN akan membagi menjadi 5 sub rayon yang akan membagi sekolah lanjutan di Banyuasin dalam menyelenggarakan UN. Untuk sub rayon I-III, merupakan sub rayon Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta, sedangkan untuk rayon IV, yakni sub rayon sekolah Madrasah Aliyah (MA) dan rayon V, yakni rayon SMK.
Rayon I yakni seluruh SMA dari Betung, Banyuasin III hingga pulau Rimau yakni berjumla 15 sekolah SMA, sedangkan rayon II, yakni sekolah di mulai dari Talang Kelapo hingga Tanjung Lago, sekitar 7 sekolah. Sedangkan, yang dikatagorikan sekolah dengan jangkuan rawan yakni, sekolah di rayon III, yang sebagaian besar berada di kawasan perairan, yakni mulai dari Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin I, Rambutan, Muara Sugihan, Muara Telang, Makarti Jaya dan lainnya.
Jumlahnya mencapai 14 sekolah dengan kondisi yang jauh dari jangkuan dan rawan akan banjir, sehingga memang di rayon III, diberikan dispensasi guna mengembalikan LJK siswa setiap 2 hari, tidak seperti LJK di dua rayon negeri lainnya. Sementara sub rayon ke IV yakni sekolah MA, dengan jumlah mencapai 23 sekolah dan sekolah kejuruan, SMK mencapai 6 sekolah di sub rayon V. Sub rayon V dan IV, diperlakukan sama saja seperti rayon lainnya dengan jumlah pengawas dari pihak Unsri, yakni satu orang dalam satu unit penyelenggara pendidikan yakni sekolah. UN sendiri diikuti oleh 4.069 siswa dengan menggunakan 205 ruang ujian sekolah. (yan/din)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Iib Zulhan

Buat Lencana Anda